Busi adalah salah satu komponen mesin yang sering diabaikan atau disalahpahami. Padahal, busi memiliki peran yang sangat penting untuk menghasilkan performa mesin yang optimal. Busi adalah “jendela” yang dapat memberikan informasi tentang kondisi mesin, seperti rasio udara/bahan bakar, gejala masalah mesin, dan cara meningkatkan performa mesin. Dalam artikel ini, kita akan membahas dua fungsi utama busi dan teknologi busi terbaru yang dapat memberikan keunggulan bagi mesin Anda.
Dua Fungsi Utama Busi
Busi memiliki dua fungsi utama, yaitu:
- Untuk membakar campuran udara/bahan bakar. Busi mengalirkan energi listrik yang mengubah bahan bakar menjadi energi penggerak mesin. Untuk itu, diperlukan tegangan listrik yang cukup dari sistem pengapian untuk menjadikan percikan api pada celah elektroda busi. Ini disebut “Kinerja Listrik”.
- Untuk melepas panas dari ruang pembakaran. Busi bekerja sebagai penghantar panas dengan menarik energi panas yang tidak diinginkan jauh dari ruang pembakaran, dan memindahkan panas ke sistem pendingin mesin. Suhu ujung elektroda busi harus dijaga cukup rendah untuk mencegah pengapian dini (pre-ignition), tapi cukup tinggi untuk mencegah pengendapan karbon (fouling). Ini disebut “Kinerja Termal”, dan ditentukan oleh angka panas yang dipilih.
Penting untuk diingat bahwa busi tidak menciptakan panas, busi hanya dapat melepas panas. Oleh karena itu, pemilihan busi yang sesuai dengan karakteristik mesin sangat penting untuk mendapatkan performa mesin yang optimal.
Teknologi Busi Terbaru
NGK, sebagai produsen busi terkemuka di dunia, telah mengembangkan teknologi busi dengan memanfaatkan material logam mulia (precious metal) sebagai elektroda. Material logam mulia yang digunakan adalah platinum dan iridium, yang memiliki titik lebur yang lebih tinggi dibandingkan bahan nikel. Dengan menggunakan material logam mulia, diameter elektroda tengah dapat diperkecil menjadi 0,6 mm sehingga dapat mencegah penyerapan panas bunga api (quenching action) yang dapat mengurangi daya pengapian.
Teknologi busi dengan material logam mulia ini memberikan dua keunggulan, yaitu:
- Daya pengapian yang tinggi. Dengan ujung elektroda yang lebih halus, percikan api busi menjadi lebih fokus dan kuat untuk membakar campuran udara/bahan bakar dengan lebih sempurna. Hal ini dapat meningkatkan performa mesin, baik dalam hal akselerasi, efisiensi bahan bakar, maupun emisi gas buang.
- Umur busi lebih tahan lama. Dengan material logam mulia yang lebih tahan terhadap korosi dan oksidasi, busi dapat bertahan lebih lama dibandingkan busi standar (nikel). Hal ini dapat menghemat biaya perawatan dan pergantian busi.
Busi dengan material logam mulia yang beredar di pasaran Indonesia ada dua, yaitu busi G Power dengan material elektroda platinum dan busi Iridium IX dengan material elektroda iridium. Busi Iridium IX memiliki teknologi tambahan yang sudah dipatenkan NGK, yaitu Thermo Edge Design, dimana terdapat celah di ujung elektroda yang dapat membakar habis endapan karbon yang berada di celah tersebut sehingga lebih memastikan anti carbon fouling.
Tips memilih busi yang tepat untuk sepeda motor Anda
Ukuran Busi
Ukuran busi yang harus Anda perhatikan adalah diameter ulir, panjang ulir, dan jangkauan insulator. Diameter ulir adalah ukuran lebar ulir pada bagian bawah busi yang dipasang pada silinder mesin. Panjang ulir adalah ukuran tinggi ulir pada bagian bawah busi. Jangkauan insulator adalah ukuran jarak antara ujung elektroda dan permukaan silinder mesin.
Ukuran busi harus sesuai dengan spesifikasi mesin Anda, karena jika tidak sesuai, maka busi bisa menjadi longgar, overheat, atau terkena endapan karbon. Hal ini bisa menyebabkan pengapian tidak sempurna, dan bahkan bisa merusak piston. Anda bisa melihat spesifikasi ukuran busi pada buku manual atau website resmi produsen sepeda motor Anda.
Angka Panas Busi
Angka panas busi adalah ukuran kemampuan busi untuk melepas panas dari ruang pembakaran. Angka panas busi biasanya ditulis pada bagian atas busi dengan angka 1 sampai 10. Semakin tinggi angka panas busi, maka semakin dingin busi. Sebaliknya, semakin rendah angka panas busi, maka semakin panas busi.
Angka panas busi yang tepat harus sesuai dengan spesifikasi mesin Anda, karena jika tidak sesuai, maka busi bisa mengalami carbon fouling atau misfire. Carbon fouling adalah kondisi dimana busi terlalu dingin dan terdapat endapan karbon pada elektroda busi. Hal ini bisa mengganggu pengapian dan mengurangi performa mesin. Misfire adalah kondisi dimana busi terlalu panas dan terjadi pengapian dini (pre-ignition) sebelum waktu yang seharusnya. Hal ini bisa menyebabkan kerusakan pada piston dan silinder mesin.
Anda bisa melihat spesifikasi angka panas busi pada buku manual atau website resmi produsen sepeda motor Anda. Anda juga bisa menyesuaikan angka panas busi dengan kondisi penggunaan sepeda motor Anda. Jika Anda sering menggunakan sepeda motor untuk perjalanan jauh atau dengan kecepatan tinggi, maka Anda bisa menggunakan busi dengan angka panas yang lebih tinggi (lebih dingin). Jika Anda sering menggunakan sepeda motor untuk perjalanan dekat atau dengan kecepatan rendah, maka Anda bisa menggunakan busi dengan angka panas yang lebih rendah (lebih panas).
Keaslian Busi
Keaslian busi adalah hal yang sangat penting untuk diperhatikan, karena busi palsu bisa merugikan Anda. Busi palsu biasanya memiliki kualitas yang buruk, tidak sesuai dengan spesifikasi, dan tidak tahan lama. Busi palsu bisa menyebabkan pengapian tidak sempurna, konsumsi bahan bakar yang boros, dan bahkan kerusakan mesin. Oleh karena itu, Anda harus memastikan bahwa busi yang Anda beli adalah busi asli.
Ada beberapa cara untuk membedakan busi asli dan palsu, yaitu:
- Lihat kode nomor produksi pada bagian atas busi. Busi asli memiliki kode nomor produksi yang tercetak dengan jelas dan rapi, sedangkan busi palsu tidak memiliki kode nomor produksi atau tercetak dengan buruk.
- Lihat gasket (ring) pada bagian bawah busi. Busi asli memiliki gasket yang sangat sulit dilepas dan rapat, sedangkan busi palsu memiliki gasket yang mudah lepas dan longgar.
- Lihat metal shell pada bagian bawah busi. Busi asli memiliki metal shell yang lebih mengkilap karena diproses plating Cr3, sedangkan busi palsu memiliki metal shell yang agak buram dan mudah berkarat.
- Lihat ulir terminal nut pada bagian atas busi. Busi asli memiliki ulir terminal nut yang lebih halus dan rapi, sedangkan busi palsu memiliki ulir terminal nut yang kasar dan tidak rata.
- Lihat konstruksi ujung elektroda, gap, dan penyambungan pada busi. Busi asli memiliki konstruksi yang sangat rapi dan presisi, sedangkan busi palsu memiliki konstruksi yang tidak rapi dan tidak presisi.
Kesimpulan: Busi, Komponen Kunci untuk Performa Mesin Optimal dan Komponen Penting untuk Performa Mesin
Busi adalah komponen mesin yang sangat berpengaruh terhadap performa mesin. Anda perlu memilih busi yang berkualitas dan sesuai dengan spesifikasi mesin Anda. Ada tiga hal yang harus Anda perhatikan dalam memilih busi, yaitu ukuran busi, angka panas busi, dan keaslian busi. Dengan memilih busi yang tepat, Anda bisa mendapatkan performa mesin yang optimal, konsumsi bahan bakar yang efisien, dan kesehatan mesin yang terjaga.
Busi adalah komponen mesin yang memiliki peran penting untuk menghasilkan performa mesin yang optimal. Busi memiliki dua fungsi utama, yaitu untuk membakar campuran udara/bahan bakar dan untuk melepas panas dari ruang pembakaran. Pemilihan busi yang sesuai dengan karakteristik mesin sangat penting untuk mendapatkan performa mesin yang optimal. Teknologi busi terbaru dengan material logam mulia dapat memberikan keunggulan dalam hal daya pengapian yang tinggi dan umur busi yang lebih tahan lama.